RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance
vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan
informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan
perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge.
RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil daripada protokol yang
lainnya.
1.
Merupakan protocol
routing yang digunakan secara luas di Internet.
2.
Memanfaatkan broadcast
address untuk distribusi informasirouting.
3.
Menentukan
rute terbaik dengan “hop count” terkecil.
4.
Update
routing dilakukan secara terus menerus.
KARAKTERISTIK RIP
a.
Menggunakan algoritma distance-vector (Bellman Ford).
b.
Dapat menyebabkan routing loop.
c.
Diameter jaringan terbatas.
d.
Lambat mengetahui perubahan jaringan.
e.
Menggunakan metrik tunggal.
KETERBATASAN RIP
- METRIC: Hop Count
RIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana
belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisa
saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
Hop Count Limit
RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. hal ini digunakan
untuk mencegah loop pada jaringan.
Classful Routing Only
RIP menggunakan classful
routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.
Protokol ini memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam jaringan ada
link yang terputus.
Ada Dua kemungkinan
kegagalan yang mungkin terjadi adalah efek bouncing dan
menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity)
Menghitung-sampai-tak-hingga terjadi karena router terlambat menginformasikan
bahwa suatu link terputus. Keterlambatan ini menyebabkan router harus mengirim
dan menerima distance-vector serta menghitung metrik sampai batas maksimum
metrik distance-vector tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah
distance-vector mencapai batas maksimum metrik. Pada saat menghitung metrik ini
juga terjadi routing loop, bahkan untuk waktu yang lebih lama daripada apabila
terjadi efek bouncing..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar